Cara Mengurangi Batuk Membandel pada Pasien TBC

 

Cara Mengurangi Batuk Membandel pada Pasien TBC

Cara Mengurangi Batuk Membandel pada Pasien TBC - Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini biasanya menyerang paru-paru dan menyebabkan gejala batuk yang berkepanjangan, lebih dari tiga minggu. Batuk pada pasien TBC tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga meningkatkan risiko penularan penyakit ini kepada orang lain. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengurangi batuk membandel pada pasien TBC agar dapat sembuh dengan cepat dan mencegah penyebaran infeksi.

Cara Mengurangi Batuk pada Pasien TBC dengan Obat

Cara utama untuk mengurangi batuk pada pasien TBC adalah dengan mengonsumsi obat antituberkulosis (OAT) sesuai dengan resep dokter. Obat ini bertujuan untuk membunuh bakteri penyebab TBC dan menghentikan perkembangan penyakit. Obat OAT harus diminum setiap hari selama kurang lebih enam bulan tanpa terputus. Jangan berhenti minum obat sebelum dokter memastikan bahwa bakteri TBC dalam tubuh sudah hilang. Jika tidak, bakteri bisa menjadi kebal terhadap obat dan menyebabkan kondisi yang lebih parah.

Jenis dan dosis obat OAT yang diberikan dokter tergantung pada jenis dan tingkat keparahan TBC yang diderita pasien. Ada beberapa jenis TBC yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • TBC paru aktif: Ini adalah jenis TBC yang paling umum dan menimbulkan gejala batuk berdahak atau berdarah, demam, berkeringat di malam hari, penurunan berat badan, dan lemas. Untuk mengobati TBC paru aktif, dokter biasanya meresepkan kombinasi empat antibiotik, yaitu isoniazid, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol. Dua antibiotik pertama harus diminum selama enam bulan, sedangkan dua antibiotik lainnya hanya diminum selama dua bulan pertama.
  • TBC laten: Ini adalah jenis TBC yang tidak menimbulkan gejala dan tidak menular, tetapi bakteri masih ada dalam tubuh dan bisa aktif kapan saja. Untuk mencegah hal ini terjadi, dokter bisa meresepkan satu atau dua antibiotik selama tiga sampai sembilan bulan. Antibiotik yang umum digunakan adalah isoniazid atau rifampisin.
  • TBC resisten obat: Ini adalah jenis TBC yang sulit diobati karena bakterinya kebal terhadap satu atau lebih antibiotik. Hal ini bisa terjadi karena penggunaan obat yang tidak tepat atau tidak teratur. Untuk mengobati TBC resisten obat, dokter harus meresepkan antibiotik yang lebih kuat dan lebih banyak, seperti kanamisin, levofloksasin, amikasin, atau bedaquilin. Pengobatan ini bisa memakan waktu antara sembilan sampai 24 bulan.

Selain minum obat OAT sesuai resep dokter, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memastikan pengobatan berjalan dengan baik dan batuk bisa segera mereda, yaitu:

  • Minum obat pada jam yang sama setiap hari agar tidak lupa.
  • Tandai kalender setiap hari setelah minum obat agar bisa melacak perkembangan pengobatan.
  • Letakkan obat dalam wadah yang memiliki tujuh bagian dan isi masing-masing bagian dengan satu obat untuk setiap minggunya.
  • Konsultasikan dengan dokter jika mengalami efek samping dari obat, seperti mual, muntah, sakit perut, gatal-gatal, kuning, atau penglihatan kabur.
  • Lakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin untuk memantau kondisi tubuh dan respons terhadap obat.

Cara Mengurangi Batuk pada Pasien TBC dengan Perawatan Rumahan

Selain minum obat OAT sesuai resep dokter, ada beberapa cara mengurangi batuk pada pasien TBC dengan perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk membantu proses penyembuhan dan meringankan gejala batuk, yaitu:

  • Minum air putih yang cukup setiap hari untuk menjaga hidrasi tubuh dan melancarkan dahak.
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan protein, vitamin C, zink, dan antioksidan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat penyembuhan.
  • Hindari makanan pedas, asam, berlemak, atau bersantan yang bisa menyebabkan iritasi tenggorokan dan batuk semakin parah.
  • Beristirahat yang cukup untuk memulihkan kondisi tubuh dan mengurangi stres.
  • Berhenti merokok dan hindari paparan asap rokok atau polusi udara yang bisa memperburuk kondisi paru-paru.
  • Berkumur dengan air garam hangat untuk membersihkan tenggorokan dari kuman dan lendir.
  • Kompres dada dengan handuk hangat untuk meredakan nyeri akibat batuk.
  • Minum teh hangat yang dicampur dengan madu atau jahe untuk melegakan tenggorokan dan meredakan batuk.
  • Gunakan humidifier atau pelembab udara untuk menjaga kelembapan udara di ruangan dan mencegah iritasi saluran napas.
  • Batuk dengan cara yang benar yaitu menutup mulut dengan tisu atau siku bawah lengan saat batuk agar tidak menularkan kuman ke orang lain.

Cara Mencegah Penularan TBC saat Batuk

TBC adalah penyakit menular yang bisa ditularkan melalui udara saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Kuman TBC bisa masuk ke tubuh orang lain melalui inhalasi udara yang terkontaminasi. Oleh karena itu, penting bagi penderita TBC untuk melakukan pencegahan agar tidak menularkan penyakit ini kepada orang lain. Berikut beberapa cara mencegah penularan TBC saat batuk:

  • Gunakan masker saat keluar rumah atau berada di dekat orang lain agar tidak menyebarkan kuman ke udara.
  • Buang tisu bekas batuk ke tempat sampah tertutup agar tidak menjadi sumber infeksi bagi orang lain.
  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah batuk atau bersin agar tidak menularkan kuman melalui sentuhan tangan.
  • Jaga jarak dengan orang lain saat batuk atau bersin agar tidak menyemprotkan droplet ke wajah mereka.
  • Hindari kontak dekat dengan orang yang memiliki sistem imun lemah seperti bayi, anak-anak, orang tua, ibu hamil, atau orang dengan penyakit kronis seperti diabetes atau HIV/AIDS.
  • Informasikan kepada keluarga atau teman dekat bahwa Anda menderita TBC agar mereka bisa melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan mendapatkan vaksinasi BCG jika perlu.

Kesimpulan

Cara mengurangi batuk membandel pada pasien TBC adalah dengan minum obat antituberkulosis (OAT) sesuai resep dokter selama kurang lebih enam bulan tanpa terputus. Jenis dan dosis obat OAT tergantung pada jenis dankeparahan TBC yang diderita pasien. Selain minum obat OAT, pasien TBC juga bisa melakukan perawatan rumahan untuk membantu proses penyembuhan dan meringankan gejala batuk, seperti minum air putih yang cukup, konsumsi makanan bergizi seimbang, beristirahat yang cukup, berhenti merokok, dan minum teh hangat. Penting juga bagi pasien TBC untuk mencegah penularan penyakit ini kepada orang lain dengan menggunakan masker, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak dengan orang lain, dan menginformasikan kondisi kesehatannya kepada keluarga atau teman dekat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hari Kesehatan Sedunia 2023 Sejarah Tema dan Pesan Pentingnya

6 Gejala Serangan Jantung pada Wanita yang Sering Diabaikan

5 Cara Jitu Cegah Flu di Musim Hujan